Ketika Media Sebagai Ancaman Demokrasi
Dikirimkan ke milis Epistoholik Indonesia, epistoholik-indonesia@yahoogroups.com, Selasa, 11 Maret 2008
Dear Warga EI dan Simpatisannya,
Salam sejahtera. Apakah heboh tertangkapnya Jaksa Urip Tri Gunawan saat memakan suap 660.000 dollar kini jadi perhatian Anda ? Itukah cermin mewabahnya budaya korupsi pada tubuh bangsa ini ?
Bagaimana kalau Anda dapat info bahwa ada wartawan surat kabar nasional memiliki rumah untuk tetirah, senilai 4 milyar ? Dari fenomena ini, masihkah Anda mempercayai media massa ? Danny Schechter malah bilang : media massa kini justru mengancam demokrasi !
Kabar mengenai rumah wartawan senilai 4 milyar itu saya dengar dari Ana Nadhya Abrar (pria), dosen Ilmu Komunikasi FISIP UGM. Kami bertemu, bersama Aulia A. Muhammad, Pemimpin Redaksi Suara Merdeka CyberNews, di kampus UNS, 28/2/08 yang lalu. Saya bersama mereka menjadi pembicara dalam Seminar Nasional, Jurnalisme Warga : Ancaman Bagi Media Massa ?
Dalam acara itu saya, sebagai warga EI, telah didaulat sebagai “pelaku” jurnalisme warga. Apakah kemudian kiprah warga EI mampu menjadi ancaman bagi media massa ? Bagaimana pendapat Anda ?
Saya punya pendapat sendiri. Komplitnya bisa Anda nikmati di blog Esai Epistoholica, http://esaiei.blogspot.com dan di http://epistoholica.blogspot.com. Pada awal cerita, saya mengajak Anda untuk mengenang kembali film blockbuster tahun 1993, Jurassic Park.
Kabar lain, tanggal 1 April 2008, jam 15.30, saya akan menjadi (bintang ?) tamu dalam Acara TTSC di TATV Solo. Tentu saja, mempromosikan EI kita ini. Lumayanlah, saya sudah lama engga menulis SP, bisa tetap berpromosi melalui media lainnya. Anda juga bisa, kalau mau.
Sekian dulu kabar saya dari Wonogiri. Salam episto ergo sum.
Sukses selalu untuk sobat semua.
Bambang Haryanto
bh
Monday, July 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment