Menulis Untuk Mencerdaskan
Dimuat di kolom Surat Pembaca
Harian Kompas Jawa Tengah,
Senin, 31 Agustus 2009 : D
Esensi pendidikan adalah mempersiapkan anak didik agar mereka terus mampu belajar, sepanjang hayat. Perkembangan iptek yang cepat membuat pengetahuan dan keterampilan tiap individu juga cepat sekali usang, walau sering tidak kita sadari.
Salah satu cara belajar yang terbaik adalah menulis, karena menulis mempersyaratkan pelakunya harus juga membaca. Pembaca tidak selalu penulis, tetapi penulis pastilah seorang pembaca.
Merujuk hal penting di atas, saya menaruh salut atas kreasi guru dan murid SD Muhammadiyah Program Khusus Kotabarat Solo. Mereka mengadakan lomba menulis surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jumat (21/8). Ratusan surat-surat mereka itu ditempel pada spanduk putih dan surat yang terbaik akan dikirimkan kepada Presiden SBY.
Sebagai penggerak komunitas penulis surat pembaca, Epistoholik Indonesia, saya usulkan agar semua surat mereka itu didokumentasikan dalam bentuk CD atau buku dan disimpan di perpustakaan sekolah. Sehingga dokumen berharga itu tidak hanya berumur sehari.
Sekadar info, tanggal 14 Agustus 2009, saya diminta untuk memberikan motivasi kepada ratusan anak-anak pelajar, SD sd SLTA, Desa Pakisbaru, Nawangan, Pacitan. Mereka telah mendokumentasi surat-surat mereka yang ditujukan kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono dalam bentuk buku yang menarik sebagai bacaan.
Kreasi mereka pantas ditiru dan Epistoholik Indonesia senantiasa menyebarkan virus kegemaran menulis ini, yang dimulai dari menulis surat, untuk menggembleng generasi Indonesia agar cinta kegiatan menulis dan membaca demi terus mengasah kecerdasan diri mereka. [Dalam pemuatan surat pembaca ini telah dilakukan penyuntingan].
Bambang Haryanto
Pendiri Epistoholik Indonesia
Wonogiri
No comments:
Post a Comment