Indonesia, Homo Homini Lupus, Perjuangan Kita
Pesan melalui Facebook kepada Jerry Gogapasha, ventrilokuis Surabaya, 9/4/2010
Oleh : Bambang Haryanto
Email : humorliner (at) yahoo.com
Thanks, Jerry untuk obrolannya tadi sore. Memang benar, untuk sukses itu kita tak bisa sendirian. Kita harus lebih dulu mendidik orang lain, agar mereka juga pandai, dan baru sesudah itu kita bisa ramai-ramai mampu meraih sukses secara bersama.
Sayangnya, televisi di Indonesia belum ada greget untuk melatih para penulis komedi. Aku baru bisa melakukan apa yang bisa aku lakukan.
Mungkin karena hal itu membuat ajaran luhur Stephen R. Covey, bahwa dunia ini melimpah ruah dengan berkah, belum mengakar dalam dunia komedi kita. Dunia komedi kita berprinsip sebaliknya, dunia ini serba langka, maka prinsip yang subur adalah kita harus saling membandingkan dan saling memperebutkan. Sukses bagi si A, merupakan neraka bagi saya.
Akibatnya, di dunia komedi kita itu kadang masih kuat sikap mental homo homini lupus. Untuk survive kita harus saling mencakar. Saling “membunuh.”
Mengapa ?
Karena teknik mengkreasi lawakan belum dikuasai triknya, sehingga membuat materi lawakan menjadi langka. Akibatnya, mereka lalu cenderung hanya bisa saling mengintip kreasi lawakan satu sama lainnya untuk ditiru, atau dimodifikasi.
Perjuangan kita masih panjang.
Sukses selalu untuk Jerry.
Bambang Haryanto
Wonogiri, 9/4/2010
No comments:
Post a Comment